Friday, February 20, 2009




Sore itu suasana santai didepan Pusat Grosir Solo (PGS) di Jalan Slamet Ryadi mendadak sontak menjadi gaduh. Tukang-tukang becak yang semula duduk atau tiduran bergegas bangun menyingkirkan becaknya. Keretanya lewat....keretanya lewat!"teriak orang-orang disekitar itu.
KA Feeder nama satu-satunya kereta api jurusan Solo - Wonogiri itu pun terihat dari kejauhan. Masinisnya tak henti-henti menbunyikan bel. Meminta apapun yang menghalangi jalannya kereta diatas rel tua itu segera disingkirkan.
Kereta berlokomotif terbuka seperti jaman dulu itu pun melintas dengandatu gerbong berwarna orange. Selama ini kereta tersebut memang melalui jalur rel di sepanjang Jalan Slamet Ryadi.
Kereta yang membelah jantung kota Solo ini beroperasi dua kali sehari. Pagi hari perjalanan dari Solo sekitar pukul 09.00 Wib pag menuju Wonogiri, sedangkan sore dari Wonogiri menuju Solo.
Jalur kereta dengan trayek Stasiun Wonogiri melewati Sukoharjo, kota Solo hingga Stasiun Purwosari ini telah beroperasi sejak tahun 1933-an. Jadwal keberangkatan KA Feeder dari Stasiu Purwosari hampir selalu terlambat satu hingga dua jam. Tetapi penumpangnya tetap setia mau bersabar menunggu. Mungkin salah satu alasannya karena harga tiketnya yang murah. Cukup dengan Rp. 2000 saja, penumpang sudah sampai di Wonogiri.
Padahal ongkos ini jauh lebih murah jika dibandingkan naik bus yaitu Rp. 6000. Lebih menyenangkan lagi bila mengajak anak-anak. Pasti mengasikkan naik kereta melewati kota Solo yang indah, tak terkecuali melintas di kawasan jalan Slamet Ryadi.
sumber : TRANSINDO (Tabloid Transportasi Indonesia) edisi 1-15 Januari 2009

No comments:

Post a Comment