Thursday, February 19, 2009


Medan - Pesawat Garuda Indonesia yang mengalami kerusakan AC saat mendarat di Medan, sudah diperbaiki. Pada Kamis (19/2/2009) siang sudah terbang kembali ke Jakarta membawa penumpang.


Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi, menyatakan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap pesawat tersebut. Hasil pemeriksaan menunjukkan kerusakan tersebut sebagai insiden biasa, sehingga setelah diperbaiki, pesawat dapat terbang seperti biasa.
"Kerusakan itu pada sistem AC, jadi bukan atap yang robek. Penyebabnya karena ada dorongan udara dari AC yang cukup kuat, sehingga menyebabkan seal karetnya lepas," ujar Tatang, kepada wartawan di Bandara Polonia, Medan, Kamis siang.Disebutkan Tatang, pesawat Garuda Indonesia GA 192 PK GWM berangkat dari Cengkareng pada 17.55 dan tiba di Bandara Polonia pukul 19.56 WIB, Rabu (18/2/2009).
Saat pesawat berada di ketinggian 32 ribu kaki, di atas kawasan Palembang, awak pesawat menyatakan temperatur udara di kabin lebih dingin dari biasanya. Hal itu dilaporkan pada pilot yang kemudian berupaya menyetel temperatur, namun suhu tetap dingin. Kemudian sesaat sebelum mendarat, terdengar bunyi aneh, seperti bagasi ditutup.
"Itu adalah bunyi seal karet yang terlepas, posisinya berada di atas kursi penumpang nomor 16. Penyebab lepasnya karena sudah dorongan udara dari AC yang cukup kuat. Dorongan yang cukup kuat itu karena ada kebocoran pada sistem pendingin. Biasanya karet ini diperiksa setiap pesawat terbang 3.000 jam terbang," ujar Tatang.
Kerusakan itu, kata Tatang, akan terlihat para penumpang yang duduk di kursi nomor 18 ke belakang, seakan-akan atap bolong, padahal bukan. Kerusakan seperti ini tidak akan menyebabkan kejadian fatal dalam penerbangan.
Hanya saja Tatang merekomendasikan agar pesawat jenis 737-400 melakukan c-check, untuk memeriksa bagian AC ini untuk menghindari masalah serupa.
sumber:
http://www.detiknews.com/read/2009/02/19/154528/1087498/10/knkt-pesawat-garuda-alami-insiden-biasa

No comments:

Post a Comment