Thursday, February 19, 2009

Dephub Segera Lelang Proyek KA Bandara




Jakarta (Suara Karya) : Departemen Perhubungan segera lelang proyek pembangunan kereta api ruas Manggarai bandara Soekarno Hatta Cengkareng (KA Bandara). Proyek senilai 5 triliun ini sudah memasuki tahap prakualifikasi dan diharapkan sebelum akhir tahun ini pekerjaan konstruksi sudah dimulai. Untuk proyek angkutan masal yang dirintis PT. Railink ini, tercatat ada 7 investor yang berminat, 4 diantaranya asing seperti Sumitomo dan Mitsui dari Jepang serta 2 investor masing - masing dari Uni Eropa dan India.

Sesditjen perkeretaapian Dephub Nugroho Indrio menyebutkan, KA bandara diharapkan mampu menyerap 32,88 persen penumpang ke Bandara Soekarno - Hatta yang mencapai lebih dari 20 juta orang per tahun.

Sebelumnya calon investor yang mengajukan proposal ke panitia lelang sebanyak 10 perusahaan. Dari dalam negeri tercatat PT. Railink yang kemungkinan bekerja sama dengan investor asing seperti Sumitomo dan Mitsui. Dua perusahaan raksasa Jepang ini, menurut beberapa sumber di Dephub, dinilai paling siap. Selain memiliki kekuatan pendanaan yang cukup besar, juga mempunyai pengalaman dalam mengelola angkutan masal. Jaringan KA sepanjang 30 kilometer dari Stasiun Manggarai ini sangat memudahkan calon penumpang angkutan udara. Apalagi pihak operator yang memenangkan lelang memyiapkan fasilitas boarding dari stasiun keberangkatan, sehingga para penumpang bisa langsung check-in.

Kereta api ini menjadi salah satu alternatif bagi para angkutan udara yang selama ini mengalami kendalan kemacetan lalu lintas dijalan tol, terlebih saat musim penghujan. Dengan kereta api maka waktu tempuh hanya sekitar 30 menit. Sedangkan kalau naik angkutan umum atau kendaraan pribadi bisa mencapai 2 jam kalau macet. " kata Nugroho.

Menurut beberapa sumber, pelaksanaan proyek KA Bandara, misalnya PT. Railink, harus benar-benar berhitung. Pelaksaan pembangunan jaringan KA Bandara bukan hanya memerlukan pengalaman, tapi juga dukungan dana yang besar. Apalagi saat ini Sumitomo sudah bersemangat mengelola jaringan ini. Kalau perusahaan patungan PT Kereta Api dan Angkasa Pura II ini ingin mewujudkan keinginannya mengelola jaringan KA bandara, satu - satunya jalan adalah menggandeng perusahaan asing, seperti Sumitomo. Nilai tawar yang bisa diajukan PT.Railink juga dari lahan yang dimiliki pemegang saham yang nantinya digunakan untuk jalur KA Bandara.

sumber : Suara Karya edisi Selasa, 17 Februari 2009







No comments:

Post a Comment