Sunday, February 22, 2009

Kereta Api Wisata Melewati Danau Singkarak Diresmikan

Sabtu, 21 Februari 2009 15:03 WIB
TEMPO Interaktif, Padang: Menteri Perhubungan Djusman Syafei Djamal meresmikan operasional Kereta Api Wisata Padangpanjang-Sawahlunto yang akan melewati Danau Singkarak dan Lokouap E1060 di Stasiun Padangpanjang dan Stasiun Sawahlunto, Sabtu (21/2).
Hadir dalam acara peresmian itu Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Sapta Nirwada dan Direktur Utama PT Kereta Api Rony Wahyudi. Selain itu juga hadir sejumlah artis nasional, seperti Slamet Raharjo, Christine Hakim, Katon Bagaskara, dan Ira Wibowo.
Gubernur Sumatera Barat dalam sambutannya mengatakan, hidupnya kembali jalur kereta api ke Sawahlunto seperti kembalinya kejayaan Sumatera Barat di masa lalu. Ia berterima kasih karena pemerintah sebelumnya juga membantu lima gerbong penumpag baru dan mengembalikan lokouap E1060 dari Madiun.
"Apalagi kalau jalur kereta api Padangpanjang-Bukittinggi-Payakumbuh juga dihidupkan, semua jalur kereta api sudah hidup di Sumatera Barat," kata Gamawan.
Menteri Perhubungan Djusman Syafei Djamal mengatakan, jalur kereta api yang bersejarah di Sumatera Barat sangat penting untuk pariwisata.
"Jalur ini istimewa. Lintasan rel di Lembah Anai termasuk hanya dua di dunia, lintasan kereta api tertinggi setelah di Swiss, selain itu di sini juga ada lokouap generasi pertama. Keunikan ini ditambah dengan rel bergigi dari Lembah Anai ke Sawahlunto, wisatawan akan mau membayar mahal dengan menikmati jalur ini," katanya.
Menurut Menhub, lokouap E1060 diletakkan di Sawahlunto karena hanya di Sawahlunto ada persediaan batubara sebagai bahan bakar loko yang di Sumatera Barat digelari "Mak Itam" itu.
"Kami akan mengupayakan permintaan Pak Gubernur untuk mengaktifkan jalur ke Payakumbuh, sedangkan untuk melengkapi kereta api wisata Sumatera Barat tahun ini kami akan mengirimkan KA Diesel elektrik buatan putra Indonesia," kata Djusman.
Peresmian kereta api selain diwarnai hadirnya sejumlah artis yang sebagian berdarah Minang, juga hadirnya pegawai kereta api dan aktivis MPKAS (Masyarakat Peduli Kereta Api Sumatera Barat) berpakaian ala petugas kereta api zaman Belanda.
Mereka mengenaikan baju putih dan topi "jadul". Bahkan seorang pegawai Humas PT KAI Divisi Regional Sumatera Barat, Romeo, mengecat rambutnya ala rambut bule.
sumber:

No comments:

Post a Comment